Ubisoft, salah satu penerbit game terbesar di dunia, tengah menghadapi tantangan besar. Perusahaan asal Prancis ini baru-baru ini mengumumkan penutupan beberapa studio dan pemutusan hubungan kerja terhadap sekitar 185 karyawan sebagai bagian dari upaya restrukturisasi dan pengurangan biaya.
Penutupan Studio dan Dampaknya
Salah satu studio yang terdampak adalah Ubisoft Leamington, yang sebelumnya dikenal sebagai FreeStyleGames, pengembang seri DJ Hero. Studio ini ditutup sepenuhnya pada Januari 2025, mengakibatkan sekitar 50 karyawan kehilangan pekerjaan. Selain itu, PHK juga terjadi di beberapa cabang Ubisoft lainnya, termasuk Ubisoft Düsseldorf, Ubisoft Stockholm, dan Ubisoft Reflections di Newcastle, Inggris. Secara keseluruhan, sekitar 185 karyawan terdampak oleh keputusan ini .
Alasan di Balik Langkah Ini
Keputusan untuk menutup studio dan melakukan PHK ini merupakan bagian dari strategi Ubisoft untuk mengurangi biaya dan memastikan stabilitas jangka panjang perusahaan. Ubisoft menghadapi penurunan pendapatan yang signifikan pada tahun 2024, dengan penurunan 31,4% dibandingkan tahun sebelumnya. Penurunan ini disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk performa buruk dari beberapa game yang dirilis, seperti Avatar: Frontiers of Pandora, Skull and Bones, dan XDefiant .
Dukungan untuk Karyawan yang Terdampak
Ubisoft menyatakan bahwa mereka berkomitmen untuk mendukung karyawan yang terdampak oleh PHK ini. Perusahaan menawarkan paket pesangon yang mencakup kompensasi finansial berdasarkan masa kerja dan posisi, serta program bantuan karier seperti pelatihan penulisan resume, pencarian kerja, dan persiapan wawancara .
Langkah ke Depan
Meskipun menghadapi tantangan besar, Ubisoft berencana untuk terus fokus pada pengembangan game sebagai layanan dan memperkuat waralaba utama mereka, seperti Assassin’s Creed, Far Cry, dan Rainbow Six. Perusahaan juga sedang menjajaki peluang investasi strategis untuk mendukung pertumbuhan jangka panjang mereka.