Perusahaan rintisan atau startup gunakan teknologi untuk mendorong kota-kota di Indonesia untuk maju dan berkembang. Startup ini fokus pada isu-isu penting seperti penurunan stunting, mitigasi banjir rob, pengelolaan sampah, hingga peningkatan pertanian perkotaan.
Startup pada program FutureGen for Change (FGC) ini akan mendorong solusi berbasis teknologi, yang akan diarahkan untuk mendukung pelaksanaan rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD).
Ia menambahkan, pendekatan ini membuka jalan bagi kolaborasi antara teknologi dan kebijakan secara lebih nyata. Hal itu karena masing-masing startup akan bekerja sama dengan pemangku kepentingan lokal, termasuk pemerintah kota dan organisasi masyarakat sipil untuk menerapkan inovasi mereka dan mengukur dampaknya.
Terdapat enam startup yang terpilih dari berbagai kota di Indonesia dan menghadirkan solusi inovatif di bidang kesehatan, pertanian, serta lingkungan. Dari Bogor, PrimaKu hadir dengan sistem digital untuk mendeteksi dan mencegah stunting melalui pemantauan pertumbuhan anak secara real-time, sementara Lokatani fokus pada efisiensi pertanian di kawasan perkotaan.
Di Semarang, Cexup menawarkan teknologi untuk penanganan stunting, ReservoAir mengembangkan sistem manajemen air dan pengendalian banjir berbasis sensor serta data real-time, dan Parongpong mendorong pengelolaan sampah yang lebih efisien dan berkelanjutan.
Sementarra dari Palembang, Bantubumi turut berkontribusi dengan solusi optimalisasi pengelolaan sampah di tempat pembuangan akhir (TPA).
Menyambut fase implementasi, startup ini akan menerima dukungan teknis, akses jejaring strategis, dan bantuan visibilitas untuk memperbesar dampak proyek mereka di lapangan.